Meteorologi-klimatologi dalam studi geografi


            Cuaca suatu tempat merupakan total kondisi atmosfer (suhu, tekanan,angin, kelembaban,dan presipitasi)pada waktu pendek,sebab cuaca berbicara tentang hari ini atau minggu lalu,sedangkan iklim merupakan generalisasi berbagai keadaan cuaca dalam waktu yang panjang,(Trewarta,1954).Iklim sering diartikan sebagai keadaan rata-rata cuaca.Pengertian ini cenderung untuk menengelamkan variasi unsure-unsur cuaca yang ekstrim,padahal variasi unsur cuaca yang demikian sangat berpengaruh terhadap kehidupan.Contoh,suhu bulan terdingin 160C di bulan juli untuk beberapa hari,tetapi karena suhu pada hari-hari berikutnya lebih besar dari 160 bahkan lebih besar dari 180C,sehingga tercatat suhu bulan terdingin adalah >180C dan dengan curah hujan >2500 mm/tahun,maka dalam klasifikasi iklim termasuk tipe iklim A(iklim hujan tropic) menurut Koppen.Tetapi suhu terdingin yang pernah dialami sebesar 160C menjadi ditengelamkan.Contoh lain,tekanan udara,di daerah tercatat rata-rata bulanan sebesar 980 mb padahal pernah terjadi sebesar 850 mb yang mengakibatkan terjadinya angin kencang atau terjadi siklon yang memporakporandakan pemukiman penduduk.

            Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer (atmosfer,hidrosfer,litosfer,biosfer,dan antroposfer) mulai pendekatan keruangan,kelingkungan dan komplek wilayah,maka kajian tentang cuaca dan iklim dalam geografi titik tekannya adalah pada persamaan dan perbedaan fenomena atmosfer itu melalui pendekatan kerunagan,kelingkungan dan komplek wilayah.jadi jika iklim di daerah-daerah tertentu telah diketahui berbeda,maa dalam geografi dipertanyakan penyebab itu dan jawabanya terletak pada kondisi keruangan.

            Sebagai contoh,daerah pantai akan berbeda iklimnya dengan daerah pegunungan .Penyebab pertama jelas kondisi kerungan,yaitu di daerah pantai komponen penyusun utamanya adalah materi daratan didominasi oleh pasir,kerapatan vegetasinya jarang,elevasi rendah dan kondisi lingkungan utamanya dekat dengan laut.perbedaan materi antara daratan dan lautan dalam merespo radiasi matahari maka terjadi perbedaan tekanan udara yang menyebabkan gerakan udara(angin),sehingga komplek wilayahnya adalah terjadinya angin laut di siang hari dan angin darat di malam hari,yang menghadirkan suhu rata-rata lebih besar daripada suhu rata-rata di daerah pegunungan.Daerah pegunungan komponen kerungannya berupa daratan yang didominasi oleh materi liat dan debu,vegetasi yang rimbun (hutan ) dan dikelilingi oleh daratan yang luas,elevasi yang tinggi,sehingga terjadinya angin naik pegunungan yang menghadirkan hujan orografis dengan suhu rata-rata lebih rendah daripada suhu rata-rata di daerah pantai.

            Kajian persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dalam suatu wilayah memberikan arti bahwa wilayah itu sebagai satu kesatuan keruangan mempunyai persamaan dengan wilayah lain,kesamaan itu dapat dilihat dari fenomena yang terjadi,demikian juga perbedaanya.Sebagai contoh,suhu harian di kota Malang sama dengan suhu harian di Bandung,kesamaan suhu tersebut dapat terjadi karena ketinggian tempatnya sama dengan berada di pegunungan.Pada kondisi ini tanaman the dapat tumbuh subur,yaitu bandung terdapat di daerah ciater dekat Gunung Takuban Perahu,sedangankan di malang terdpat di daerah wonosari lawang dekat Gunung Anjasmoro.Tetapi unsure cuaca yang lain berbeda,seperti kelembapan bandung lebih lembab daripada kelembapan di kota malang.Hal ini dapat disebabkan oleh banyak sumber penguapan di kota bandung yang diantaranya berasal dari manusia karena padatnya jumlah penduduk memberikan kontribusi pada jumlah uap air di udara.

            Perbedaan suhu selain antar wilayah daratan dan lautan,juga antar wilayah perkotaan dengan wilayah pedesaan.Fenomena suhu harian antara kedua wilayah tersebut berbeda yaitu suhu lebih tinggi pada wilayah perkotaan terutama dengan kawasan industry yang luas dan urban fringenya terdiri dari wilayah pedesaan.Akibat yang terlihat adalah adanya sedimentasi debu di kota sebagai akibat gerakan udara yang memusat kea rah wilayah perkotaan yang membawadebu jalanan dan mengendapkanya.Hal ini dapat terjadi karena suhu yang lebih tinggi di wilayah perkotaan menyebabkan tekanan udaranya minimum dan memusat.sehingga terjadi gerakan udara dari wilayah pedesaan yang bertekanan lebih tinggi.

            Sebagai contoh,kota malang yang pemukimanya semakin padat terletak pada lereng kaki yang agak landai di sebelah gunung arjuno berbatasan dengan wilayah kota Batu dan sebelah timur merupakan perbukitan wilayah Gunung Buring dan Cemoro Kandang,sehingga wilayah kota malang berada pada siklinal.Udara yang bergerak dari kedua wilayah barat dan timur kea rah kota membawa debu dan polutan yang kemudian mengendap di malam hari.

            
Jonny Richards

Templateify is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post