Stadia geomorfologis merupakan perwajahan permukaan bumi yang disebabkan oleh pengaruh tenaga eksogen. Stadia merupakan penggambaran umur relatif bentuk lahan tertentu yang dinyatakan dengan sebutan muda, dewasa, tua atau variasinya seperti muda awal, muda penuh, dewasa awal, dewasa akhir.
Stadia suatu bentuk lahan dapat menjadi ukuran intensitas pengaruh tenaga perusak terhadap permukaan bumi ditempat itu. Pada stadia muda masih terlihat karakteristik asli bentuk lahan di suatu tempat, belum banyak mengalami proses perubahan.
Contoh penerapan konsep stadia ini akan dipaparkan pada bentuk lahan asal proses fluvial berikut ini:
a. Stadia muda
Berdasarkan prosesnya, bentuk lahan ini belum banyak dipengaruhi faktor perusak, kenampakanya masih asli. Struktur asli bentuk lahan ini masih jelas terlihat.
Karakteristiknya adalah: sistem aliran (streams) sedikit, gradient tinggi; mempunyai igir-igir pemisah yang lebar dan tinggi; dinding lembah terjal dan irisan melintang berbentuk huruf V; sepanjang aliran terdapat air terjun; dan aktivitas erosi sebagian besar vertikal.
b. Stadia Dewasa
Struktur asli bentuk lahan ini sudah mulai tidak nampak, sebagai akibat faktor perusak yang bekerja lebih intensif. Karakteristik stadia dewasa ini adalah: sistem aliran makin banyak, kadang-kadang aliran induk (main streams) sudah menunjukkan stadia tua yang ditandai oleh genangan di beberapa tempat; air terjun rendah; dan lembah melandai menyerupai huruf U sebagai akibat erosi lateral.
c. Stadia Tua
Pada stadia ini pengaruh tenaga eksogen sangat kuat, sehingga kadang-kadang struktur asli telah hilang. Karakteristiknya adalah: semua aliran rata; aliran sangat lambat sehingga daya angkut material kecil; ditemukan meander, danau tapal kuda (oxbox lake), rawa belakang; igir pemisah hilang atau kalau ada rendah dan sempit karena erosi lateral; kadang-kadang dijumpai bukit-bukit sisa terpisah kalau batuannya resisten.
Bentuk lahan yang mempunyai stadia tua kadang-kadang dapat mengalami peremajaan (rejuvenation) sebagai akibat pengaruh tenaga endogen yang bersifat membangun. Misalnya diastrofisme yang menyebabkan pengangkatan daerah tersebut atau penurunan dasar lembah. Selain itu dapat juga disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrem.
Peremajaan ini dapat menghasilkan satuan-satuan bentuk lahan yang karakteristik seperti: lembah menggantung (hanging valley); teras-teras; pengangkatan dataran nyaris ( up liff peneplain).
Stadia suatu bentuk lahan dapat menjadi ukuran intensitas pengaruh tenaga perusak terhadap permukaan bumi ditempat itu. Pada stadia muda masih terlihat karakteristik asli bentuk lahan di suatu tempat, belum banyak mengalami proses perubahan.
Contoh penerapan konsep stadia ini akan dipaparkan pada bentuk lahan asal proses fluvial berikut ini:
a. Stadia muda
Berdasarkan prosesnya, bentuk lahan ini belum banyak dipengaruhi faktor perusak, kenampakanya masih asli. Struktur asli bentuk lahan ini masih jelas terlihat.
Karakteristiknya adalah: sistem aliran (streams) sedikit, gradient tinggi; mempunyai igir-igir pemisah yang lebar dan tinggi; dinding lembah terjal dan irisan melintang berbentuk huruf V; sepanjang aliran terdapat air terjun; dan aktivitas erosi sebagian besar vertikal.
b. Stadia Dewasa
Struktur asli bentuk lahan ini sudah mulai tidak nampak, sebagai akibat faktor perusak yang bekerja lebih intensif. Karakteristik stadia dewasa ini adalah: sistem aliran makin banyak, kadang-kadang aliran induk (main streams) sudah menunjukkan stadia tua yang ditandai oleh genangan di beberapa tempat; air terjun rendah; dan lembah melandai menyerupai huruf U sebagai akibat erosi lateral.
c. Stadia Tua
Pada stadia ini pengaruh tenaga eksogen sangat kuat, sehingga kadang-kadang struktur asli telah hilang. Karakteristiknya adalah: semua aliran rata; aliran sangat lambat sehingga daya angkut material kecil; ditemukan meander, danau tapal kuda (oxbox lake), rawa belakang; igir pemisah hilang atau kalau ada rendah dan sempit karena erosi lateral; kadang-kadang dijumpai bukit-bukit sisa terpisah kalau batuannya resisten.
Bentuk lahan yang mempunyai stadia tua kadang-kadang dapat mengalami peremajaan (rejuvenation) sebagai akibat pengaruh tenaga endogen yang bersifat membangun. Misalnya diastrofisme yang menyebabkan pengangkatan daerah tersebut atau penurunan dasar lembah. Selain itu dapat juga disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrem.
Peremajaan ini dapat menghasilkan satuan-satuan bentuk lahan yang karakteristik seperti: lembah menggantung (hanging valley); teras-teras; pengangkatan dataran nyaris ( up liff peneplain).