Faktor-faktor yang Mempengauhi Degradasi Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Alam


        
  Bumi ini membentuk sebuah sistem dari komponen-komponen yang tinggal dan ada. Dengan adanya sistem ini, maka dapat diketahui bahwa antara komponen ini saling mempengaruhi dan terpengaruh satu dengan yang lainnya. Otomatis, karena saling terpengaruh dan mempengaruhi antar komponen, maka bila sebuah kompinen atau bagian dari sistem ini mengalami ketidakseimbangan, maka komponen yang lain akan menjadi tidak seimbang juga sehingga dapat mengakibatkan ketimpangan sebuah sistem dan lama kelamaan akan terjadi perpendekan ekosistem bahkan musnahnya semua komponen dari sistem tersebut.

         
Komponen-komponen ini telah banyak yang dapat diolah dan dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia, namun banyak pula yang belum dapat dimanfaatkan. Meskipun begitu, komponen yang belum dapat dimanfaatkan akan terpengaruh keberadaannya juga karena salah satu dari komponen dari rantai makanannya  telah dapat dimanfaatkan oleh manusia.

         
Pada awal-awal kehidupan di bumi, pardigma yang terjadi adalah paradigma manusia dan alam di mana saat itu jumlah manusia masih sedikit dan keadaan alam masih liar. Saat itu, yang terjadi adalah manusia dengan keterbatasannya berusaha bertahan hidup di tengah alam yang liar ini. Manusia hidup bergantung pada alam dan selalu berpindah tempat yang melihat ketersediaan bahan pangan yang ada di daerah tersebut. Saat itu manusia memakan mentah-mentah bahan makanan yang terdapat di alam, mengolahnya dengan teknologi seadanya seperti mengawetkan, membakarnya.

         
Pada abad ini, sebagian besar dunia berparadigma manusia melawan alam. Telah banyak penemuan-penemuan yang menciptakan teknologi untuk memudahkan kehidupan manusia dalam bertahan hidup, memperkaya dan memperindah diri, menyejahterakan dan menumpuk harta agar tidak perlu hidup sengsara. Segala hal akan dilakukan oleh manusia agar bisa menjadi keluarga yang mapan, kaya, mempunyai banyak harta, dan mampu menaikkan gengsi mereka.

         
Banyak cara yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, salah satunya adalah bekerja, baik di bidang jasa maupun non jasa. Salah satu bisang non jasa ini adalah dalahm hal pengolahan, pengekplorasian sumber daya dan pendistibusian Sumber daya yang memiliki nilai yang tinggi.
Meskipun manusia memiliki akal, budi, pikiran, dan teknologi namun manusia tetap kurang arif dan bijaksana dalam melakukan pengelolaan sumber daya yang ada di bumi ini. Hal ini ternyata berdampak pada rusaknya komponen dari sistem-sistem ini yang akhirnya merusak sistem keseluruhan yang ada di bumi ini sehingga timbullah banyak ha di luar dugaan berupa bencana alam dan fenomena alam yang merugikan manusia. Memang bencana adalah sebuah bentuk dari proses yang terjadi dan dilakukan oleh bumi, namun akhir-akhir ini, banyak bencana alam yang dipicu oleh manusia. Misalnya saja, lumpur Lapindo, kekeringan, banjir, tanah longsor, dll. Dapat dikatakan bahwa timbulnya adalah karena kerusakan sistem di dalam alam karena manusia.

         
Perwujudan peran manusia yang mengakibatkan degradasi sumber daya alam baik segi kualitas dan kuantitas dan pada akhirnya merusak sistem adalah hal-hal berikut :

1.    Jumlah manusia yang terus bertambah dari waktu ke waktu
Dengan adanya pertambahan jumlah manusia, tentunya membuat kebutuhan hidup semakin banyak yang harus dipenuhi. Misalnya saja dalam kebutuhan primernya pangan, pakaian, dan papan. Dalam segi pangan, ada yang mengatakan bahwa bahan pangan bertumbuh menurut deret hitung, sedang manusia teruse bertambah menurut deret ukur. Hal ini akan memicu berbagai dampak, misalnya saja, bahan pangan pokok di Indonesia, beras yang berasal dari padi. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, petani memperbanyak pupuk agar padi-padi itu cepat panen, dan memperbanyak pertisida agar tidak ada padi yang dimakan hama sehingga petani tidak merugi. Namun, tenyata penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan ini mengakibatkan kualitas padi menurun sehingga serat-serat di dalamnya mudah dicerna oleh lambung dan perannya sebagai karbohidrat menjadi berkurang. Tidak hanya penurunan kualitas pada padi, tanah yang ditanami padi tanpa adanya rotasi tanaman akan mengakibatkan tanah tersebut kehilangan humusnya dan lama kelamaan menjadi tidak subur.
Selain dalam hal pangan, dalam hal papan atau tempat tinggal. Penduduk di bumi ini semakin banyak, padahal luas daratan yang bisa ditinggali tetap atau malah cenderung menurun, hal ini mengakibatkan lahan terbuka hijau semakin sedikit sehingga terjadi degradasi kualitas dan kuantitas udara bersih dan oksigen

2.    Adanya kesejanagan ekonomi
Pada zaman sekarang, dunia telah menganut sebuah sistem perekonomian yang bebas yang dikenal dengan sistem perekonomian liberalis. Pada sistem ini, semua negara, semua orang bebas melakukan menjalin hubungan dagang dengan siapapun, dimanapun, dan kapanpun yang dipermudah lagi dengan teknologi yang membuat dunia menjadi tidak berbatas. Adanya kebebasan yang terlalu bebas ini, selain membuat dampak positiv, namun juga dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang terjadi adalah timbulnya kesenjangan ekonomi yang semakin besar karena ’yang punya’ yang akan bertambah punya, sedang yng tidak punya, akan semakin kesulitan mengejar bersaing dengan yang tidak punya. Misalnya saja Indonesia, memang memiliki sumber daya alam yang berlimpah, namun faktor ini saja tidak cukup sebagai modal untuk bersaing di dunia internasional. Jadi, untuk tetap bisa eksis di dunia internasional, Indonesia menjual mentah-mentah sumber daya yang dimilikinya. Tidak hanya menjual mentah-mentah yang hasilnya tidak seberapa, Indonesia juga tidak memperhatikan sumber daya yang dijual tersebut adalah bagian sebuah sistem. Tidak heran jika kemudian hari selain sumber daya Indonesia yang semakin menurun, alam Indonesiapun akan semakin mengalami degradasi baik terhadap sumber daya yang renewable ataupun yang unrenewable.

3.    Tidak adanya kebijakan bagi para produsen untuk menanggulangi dampak dari ekspolitasi yang dilakukannya
Seperti dalam salah satu prinsip ekonomi, mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dengan modal yang sedikit. Prinsip ini rupanya masih berlaku di berbagai kalangan sehingga tidak heran jika keadaan bumi semakin hancur karena pada umumnya, usaha eksploitasi sumber daya akan meninggalkan atau membuat sebuah limbah yang pembuangannya kurang diperhatikan yang akhirnya mengakibatkan rusaknya ekosistem di tempat pembuangan tersebut. Para produsen, tidak memperhatikan hal-hal tersebut karena yang terpenting baginya adalah mendapat laba sebanyak mungkin. Dari sinilah diperlukan kebijakan tegas dari yang berwenang dan yang berkuasa di daerah tersebut agar ekosistem di daerahnya tidak rusak dan para penghuni tersebut tidak terancam nyawanya karena pencemaran dari limbah pengolahan sumber daya tesebut.

4.    Konsumen tidak mau peduli dan ambil pusing dengan dampak dari penggunaan sumber daya yang tidak tepat
Semua orang di dunai ini adalah seorang konsumen. Sebagai konsumen, disadari atau tidak, seringkali yang terjadi saat mengkonsumsi, yang terpenting adalah kebtuhan dan keinginan kita terpenuhi. Jarang sekali saat mengkonsumsi, konsumen berpikir apakah yang dikonsumsnya berlebiha, ataukah berpikir dampak apa yang ditimbulkan dari pengonsumsian barang tersebut. Dapat dikatakan, budaya konsumsinisme memebuat ketidakpedulian terhadapa apa yang terjadi dengan alam dan sumber daya yang ada di dalamnya. Misalanya saja dalam pengkonsumsian listrik, listrik umumnya di negara ini menggunakan batu bara sebagai bahan bakar, seringa kali, masyarakat dengan seenaknya menyalakan lampu di siang hari, tidak mematikan pendingin ruangan saat meninggalkan ruangan, apalagi di kantor atau di tempat umum, banyak masyarakat yang dengan mudahnya mengatakan ’mumpung gratis’ saat diminta untuk mematikan barang-barang elektronik tersebut. Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat kurang berpikir panjang terhadap dan tentang dari apa yang dikonsumsinya.

5.    Ditemukan teknologi dan mesin-mesin baru yang ‘sepertinya’ memudahkan manusia
Ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju yang berhasil melahirkan berbagai teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia, mempersempit jarak dunia, dan membantu menyejahterakan kehidupan manusia. Akan tetapi, teknologi-teknologi ini membutuhkan sumber energi untuk menjalankan fungsinya dan menghasilkan sesuatu sebagai bentuk pelepasan dari pembakaran energi. Misalnya saja, sepeda motor, membutuhkan sumbe energi berupa premium atau pertamax yang dihasilkan dari minyak bumi. Sedangkan minyak bumi adalah sumber daya alam yang unrenewable, sehingga, kuantitas minyak bumi akan semakin berkurang karena semakin banyaknya sepeda motor yang digunakan. Selain itu, sepeda motor mengeluarkan gas karbon sebagai hasil pembakaran dari sumber energinya. Gas karbon ini dapat diserap oleh tanaman, namun karena jumlah spseda motor yang semakin banyak sedang jumlah tanaman semakin sedikit, membuat di udara semakin banyak gas karbon yang berterbangan sehingga udara yang bersih sulit di dapatkan, kualitas dan kuantitas udara bersih semakin menurun.

                                                                                       

Langkah Konkret yang Dapat Dilakukan Untuk Meperbaiki Sumber Daya Alam dengan Observasi dan Restorasi
Menurut KBBI, observasi adalah peninjauan secara cermat. Bila dikaitkan dengan keadaan sumber daya alam yang ada sekarang, observasi memang sangat diperlukan demi keberlangsungan kehidupan di bumi ini. Sedangkan restorasi menurut KBBI adalah pengembalian atau pemulihan kepada keadaan semula. Restorasi memang harus secepatnya dilakukan agar kerusakan di bumi ini tidak semakin parah dan jika semakin parah perbaikan berupa restorasi menjadi lebih sulit lagi dan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi. Berikut adalah bebeapa langkah konkret penanggulangan degradasi sumber daya secara observasi dan restorasi :
Memperketat peraturan dan birokrasi bagi para investor yang akan mengeksplorasi
Sebuah investor tidak akan melakukan eksplorosi di sebuah daerah secara besar-besaran jika investor tersebut tidak mendapat izin dari lembaga yang berwenang di daerah tersebut. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban pemerintah di daerah tersebut untuk menegakkan peraturan dan memperketat seleksi investor dalam memeberikan izin untuk eksplorasi. Diharapkan dengan penegakkan peraturan ini, dapat membuat tidak sembarang investor yang dapat mengadakan eksplorasi. Pemerintah juga diharapkan berlaku jujur sehingga hanya meloloskan yang memenuhi syarat, bukan yang memberikan amplop terhadapnya.
Memberikan sanksi yang tegas terhadap para pelanggar peraturan
Setelah meloloskan sebuah investor untuk melakukan eksplorasi, hendaknya pemerintah mengikat sebuah perjanjian dengan investor tersebut. Misalkan dengan investor dalam bidang pertambangan perjanjian yang dapat diikat adalah pembagian hasil di mana pemerintah lebih mendapatkan yang lebih besar, selain itu juga diikat perjanjian mengenai pembuangan libah harus jauh dari pemukiman atau lahan yang telah ditambang, ditutup kembali kemudian ditanami pohon. Bila perjanjian itu dilanggar, diharapkan pemereintah berani untuk melaporkannya kepada apaat hukum, atau bila perlu mencabut izin dan melakukan penolakan terhadap hasil dari perusahaan tersebut sehingga pasar juga akan menolaknya dan akibatnya investor itu akan merugi dan jea melakukan pelanggaran.
Mengurangi penggunaan plastik dan ketas untuk menjaga hutan
Kertas dan plastika adalah dua barang yang biasa atau sering sekali dipakai dalam melakukan aktivitas manusia. Sifatnya yang ringan, lentur membuat fungsi plastik dan kertas menjadi efektif. Akan tetapi, bahan baku utama kertas adalah pohon sedangkan plastik berbahan baku pohon juga namun membutuhkan minyak juga dalam pembuatannya. Oleh karena itu, dengan keadaan udara yang semakin kotor, sudah seharunya kita mengurangi penggunaan plastik dan kertas sehingga berkurang juga jumlah pohon yang harus ditebang. Selain itu, plastik adalah bahan yang sulit terurai, membutuhkan waktu 100 tahun untuk menguraikan sampah plasitk. Dengan pengurangan penggunaan plastik juga dapat mengurangi jumlah polusi di air, darat karena plastik-plastik tersebut mengandung bahan yang berbahaya yang sering dibuang di perairan dan menyebabakan polusi air.
Mencari inovasi pengembangan sumber energi
Telah diketahui bersama, hampi semua teknologi yang ada membutuhkan bahan bakar sebagai sumber energi untuk dapat berfungsi. Sumber energi tersebut masih di dominasi oleh minyak bumi dan batubara yang adalah sumber daya alam yang tidak bisa diperbau dalam waktu yang singkat. Kuantitas keduanya tentu akan semakin menipis karena semakin banyak penggunaannya, jika diteruskan akan habis dan dunai tidak lagi memiliki keduanya yang tentunya akan membuat aktivitas manusia terhambat. Oleh karena itu, sebagai kaum terpelajar, sudah harusnya terus berinovasi untuk menemukan sumber-sumber energi baru yang dapat diperbarui dalam waktu yang singkat. Misalnya saja, sumber energi gas dari kotoran sapi atau manusia.
Mengadakan penyuluhan dan pendidikan dalam rangka penggunaan sesuatu secara efektif
Di kalangan masyarakat, masih banyak yang beranggapan bahwa semua penggunaan yang belebihana akan menghasilkan yang berlebihan pula. Misalnya saja penggunaan pupuk yang berlebihan oleh petani. Petani tersebut berpikir bahwa dengan menggunakan pupuk yang melebihi aturan takaran dapat menghasilkan tanaman yang lebih baik. Padahal justru sebaliknya. Diharapkan dengan mengadakan penyuluhan, pendidikan dan pembimbingan oleh para ahli, bahan pangan dapat meningkat baik dalam segikualitas dan kuantitas
Mengadakan pelatihan dan pendidkan untuk menciptakan masyarakat yang trampil
Dengan mengadakan pelatihan dan pendidikan terhadap masyarakat dapat membuat masyarakat untuk lebih berkreativitas sehingga menciptakan banyak hal baru. Hal ini dapat membuat tidak hanya barang mentah yang dijual dengan harga yang minim, namun dapat diolah menjadi produk-produk baru yang inovatif dan membuat terkesan sehingga banyak dilirik oleh luar sehingga dapat meningkatkan pendapatan danmengurangi kesejangan ekonomi.
Mengadakan pendidikan sejak dini tentang kepedulian terhadap alam dan ekosistem di dalamnya.
Pendidikan ini dapat dilakukan di lembaga formal yaitu sekolah maupun keluarga bahkan masyarakat. Dengan melakukan pendidikan sejak dini tentang kecintaan terhadap alam, peseta didik akan tertancap kuat hingga dewasa kelak mengenai kehidupan dan sistem yang ada di alam sehingga masyarakat yang di dalamnya telah menancap nilai kecintaan terhadapa alam lebih mudah untuk diajak peduli terhadapa alam. Selai itu, dari kepedulian ini akan melahirkan kreatifitas untuk berinovasi dalam rangka penyelamatan bumi dan ekosistem di dalamnya.







Jonny Richards

Templateify is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post