Komponen-komponen ini telah banyak yang dapat diolah dan dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia, namun banyak pula yang belum dapat dimanfaatkan. Meskipun begitu, komponen yang belum dapat dimanfaatkan akan terpengaruh keberadaannya juga karena salah satu dari komponen dari rantai makanannya telah dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Pada awal-awal kehidupan di bumi, pardigma yang terjadi adalah paradigma manusia dan alam di mana saat itu jumlah manusia masih sedikit dan keadaan alam masih liar. Saat itu, yang terjadi adalah manusia dengan keterbatasannya berusaha bertahan hidup di tengah alam yang liar ini. Manusia hidup bergantung pada alam dan selalu berpindah tempat yang melihat ketersediaan bahan pangan yang ada di daerah tersebut. Saat itu manusia memakan mentah-mentah bahan makanan yang terdapat di alam, mengolahnya dengan teknologi seadanya seperti mengawetkan, membakarnya.
Pada abad ini, sebagian besar dunia berparadigma manusia melawan alam. Telah banyak penemuan-penemuan yang menciptakan teknologi untuk memudahkan kehidupan manusia dalam bertahan hidup, memperkaya dan memperindah diri, menyejahterakan dan menumpuk harta agar tidak perlu hidup sengsara. Segala hal akan dilakukan oleh manusia agar bisa menjadi keluarga yang mapan, kaya, mempunyai banyak harta, dan mampu menaikkan gengsi mereka.
Banyak cara yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, salah satunya adalah bekerja, baik di bidang jasa maupun non jasa. Salah satu bisang non jasa ini adalah dalahm hal pengolahan, pengekplorasian sumber daya dan pendistibusian Sumber daya yang memiliki nilai yang tinggi.
Meskipun manusia memiliki akal, budi, pikiran, dan
teknologi namun manusia tetap kurang arif dan bijaksana dalam melakukan
pengelolaan sumber daya yang ada di bumi ini. Hal ini ternyata berdampak pada
rusaknya komponen dari sistem-sistem ini yang akhirnya merusak sistem
keseluruhan yang ada di bumi ini sehingga timbullah banyak ha di luar dugaan
berupa bencana alam dan fenomena alam yang merugikan manusia. Memang bencana
adalah sebuah bentuk dari proses yang terjadi dan dilakukan oleh bumi, namun
akhir-akhir ini, banyak bencana alam yang dipicu oleh manusia. Misalnya saja,
lumpur Lapindo, kekeringan, banjir, tanah longsor, dll. Dapat dikatakan bahwa
timbulnya adalah karena kerusakan sistem di dalam alam karena manusia.
Perwujudan peran manusia yang mengakibatkan degradasi sumber daya alam baik segi kualitas dan kuantitas dan pada akhirnya merusak sistem adalah hal-hal berikut :
1. Jumlah
manusia yang terus bertambah dari waktu ke waktu
Dengan adanya pertambahan jumlah manusia, tentunya
membuat kebutuhan hidup semakin banyak yang harus dipenuhi. Misalnya saja dalam
kebutuhan primernya pangan, pakaian, dan papan. Dalam segi pangan, ada yang
mengatakan bahwa bahan pangan bertumbuh menurut deret hitung, sedang manusia
teruse bertambah menurut deret ukur. Hal ini akan memicu berbagai dampak,
misalnya saja, bahan pangan pokok di Indonesia, beras yang berasal dari padi.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar, petani memperbanyak pupuk agar padi-padi itu
cepat panen, dan memperbanyak pertisida agar tidak ada padi yang dimakan hama
sehingga petani tidak merugi. Namun, tenyata penggunaan pupuk dan pestisida
yang berlebihan ini mengakibatkan kualitas padi menurun sehingga serat-serat di
dalamnya mudah dicerna oleh lambung dan perannya sebagai karbohidrat menjadi
berkurang. Tidak hanya penurunan kualitas pada padi, tanah yang ditanami padi
tanpa adanya rotasi tanaman akan mengakibatkan tanah tersebut kehilangan
humusnya dan lama kelamaan menjadi tidak subur.
Selain dalam hal pangan, dalam hal papan atau tempat
tinggal. Penduduk di bumi ini semakin banyak, padahal luas daratan yang bisa
ditinggali tetap atau malah cenderung menurun, hal ini mengakibatkan lahan
terbuka hijau semakin sedikit sehingga terjadi degradasi kualitas dan kuantitas
udara bersih dan oksigen
2. Adanya
kesejanagan ekonomi
Pada zaman sekarang, dunia telah menganut sebuah sistem
perekonomian yang bebas yang dikenal dengan sistem perekonomian liberalis. Pada
sistem ini, semua negara, semua orang bebas melakukan menjalin hubungan dagang
dengan siapapun, dimanapun, dan kapanpun yang dipermudah lagi dengan teknologi
yang membuat dunia menjadi tidak berbatas. Adanya kebebasan yang terlalu bebas
ini, selain membuat dampak positiv, namun juga dampak negatif. Salah satu
dampak negatif yang terjadi adalah timbulnya kesenjangan ekonomi yang semakin
besar karena ’yang punya’ yang akan bertambah punya, sedang yng tidak punya,
akan semakin kesulitan mengejar bersaing dengan yang tidak punya. Misalnya saja
Indonesia, memang memiliki sumber daya alam yang berlimpah, namun faktor ini
saja tidak cukup sebagai modal untuk bersaing di dunia internasional. Jadi,
untuk tetap bisa eksis di dunia internasional, Indonesia menjual mentah-mentah
sumber daya yang dimilikinya. Tidak hanya menjual mentah-mentah yang hasilnya
tidak seberapa, Indonesia juga tidak memperhatikan sumber daya yang dijual
tersebut adalah bagian sebuah sistem. Tidak heran jika kemudian hari selain
sumber daya Indonesia yang semakin menurun, alam Indonesiapun akan semakin
mengalami degradasi baik terhadap sumber daya yang renewable ataupun yang
unrenewable.
3. Tidak
adanya kebijakan bagi para produsen untuk menanggulangi dampak dari ekspolitasi
yang dilakukannya
Seperti dalam salah satu prinsip ekonomi, mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya dengan modal yang sedikit. Prinsip ini rupanya
masih berlaku di berbagai kalangan sehingga tidak heran jika keadaan bumi
semakin hancur karena pada umumnya, usaha eksploitasi sumber daya akan
meninggalkan atau membuat sebuah limbah yang pembuangannya kurang diperhatikan
yang akhirnya mengakibatkan rusaknya ekosistem di tempat pembuangan tersebut.
Para produsen, tidak memperhatikan hal-hal tersebut karena yang terpenting
baginya adalah mendapat laba sebanyak mungkin. Dari sinilah diperlukan
kebijakan tegas dari yang berwenang dan yang berkuasa di daerah tersebut agar
ekosistem di daerahnya tidak rusak dan para penghuni tersebut tidak terancam
nyawanya karena pencemaran dari limbah pengolahan sumber daya tesebut.
4. Konsumen
tidak mau peduli dan ambil pusing dengan dampak dari penggunaan sumber daya
yang tidak tepat
Semua orang di dunai ini adalah seorang konsumen. Sebagai
konsumen, disadari atau tidak, seringkali yang terjadi saat mengkonsumsi, yang
terpenting adalah kebtuhan dan keinginan kita terpenuhi. Jarang sekali saat
mengkonsumsi, konsumen berpikir apakah yang dikonsumsnya berlebiha, ataukah
berpikir dampak apa yang ditimbulkan dari pengonsumsian barang tersebut. Dapat
dikatakan, budaya konsumsinisme memebuat ketidakpedulian terhadapa apa yang
terjadi dengan alam dan sumber daya yang ada di dalamnya. Misalanya saja dalam
pengkonsumsian listrik, listrik umumnya di negara ini menggunakan batu bara
sebagai bahan bakar, seringa kali, masyarakat dengan seenaknya menyalakan lampu
di siang hari, tidak mematikan pendingin ruangan saat meninggalkan ruangan,
apalagi di kantor atau di tempat umum, banyak masyarakat yang dengan mudahnya
mengatakan ’mumpung gratis’ saat diminta untuk mematikan barang-barang
elektronik tersebut. Hal ini mencerminkan bahwa masyarakat kurang berpikir
panjang terhadap dan tentang dari apa yang dikonsumsinya.
5. Ditemukan
teknologi dan mesin-mesin baru yang ‘sepertinya’ memudahkan manusia
Ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju yang berhasil
melahirkan berbagai teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia, mempersempit
jarak dunia, dan membantu menyejahterakan kehidupan manusia. Akan tetapi,
teknologi-teknologi ini membutuhkan sumber energi untuk menjalankan fungsinya
dan menghasilkan sesuatu sebagai bentuk pelepasan dari pembakaran energi.
Misalnya saja, sepeda motor, membutuhkan sumbe energi berupa premium atau
pertamax yang dihasilkan dari minyak bumi. Sedangkan minyak bumi adalah sumber
daya alam yang unrenewable, sehingga, kuantitas minyak bumi akan semakin
berkurang karena semakin banyaknya sepeda motor yang digunakan. Selain itu,
sepeda motor mengeluarkan gas karbon sebagai hasil pembakaran dari sumber
energinya. Gas karbon ini dapat diserap oleh tanaman, namun karena jumlah
spseda motor yang semakin banyak sedang jumlah tanaman semakin sedikit, membuat
di udara semakin banyak gas karbon yang berterbangan sehingga udara yang bersih
sulit di dapatkan, kualitas dan kuantitas udara bersih semakin menurun.
Langkah Konkret yang Dapat Dilakukan Untuk Meperbaiki
Sumber Daya Alam dengan Observasi dan Restorasi
Menurut KBBI, observasi adalah peninjauan secara cermat.
Bila dikaitkan dengan keadaan sumber daya alam yang ada sekarang, observasi
memang sangat diperlukan demi keberlangsungan kehidupan di bumi ini. Sedangkan
restorasi menurut KBBI adalah pengembalian atau pemulihan kepada keadaan
semula. Restorasi memang harus secepatnya dilakukan agar kerusakan di bumi ini
tidak semakin parah dan jika semakin parah perbaikan berupa restorasi menjadi
lebih sulit lagi dan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi. Berikut adalah
bebeapa langkah konkret penanggulangan degradasi sumber daya secara observasi
dan restorasi :
Memperketat peraturan dan birokrasi
bagi para investor yang akan mengeksplorasi
Sebuah investor tidak akan melakukan eksplorosi di sebuah
daerah secara besar-besaran jika investor tersebut tidak mendapat izin dari
lembaga yang berwenang di daerah tersebut. Oleh karena itu, sudah menjadi
kewajiban pemerintah di daerah tersebut untuk menegakkan peraturan dan
memperketat seleksi investor dalam memeberikan izin untuk eksplorasi.
Diharapkan dengan penegakkan peraturan ini, dapat membuat tidak sembarang
investor yang dapat mengadakan eksplorasi. Pemerintah juga diharapkan berlaku
jujur sehingga hanya meloloskan yang memenuhi syarat, bukan yang memberikan amplop
terhadapnya.
Memberikan sanksi yang tegas terhadap
para pelanggar peraturan
Setelah meloloskan sebuah investor untuk melakukan
eksplorasi, hendaknya pemerintah mengikat sebuah perjanjian dengan investor
tersebut. Misalkan dengan investor dalam bidang pertambangan perjanjian yang
dapat diikat adalah pembagian hasil di mana pemerintah lebih mendapatkan yang
lebih besar, selain itu juga diikat perjanjian mengenai pembuangan libah harus
jauh dari pemukiman atau lahan yang telah ditambang, ditutup kembali kemudian
ditanami pohon. Bila perjanjian itu dilanggar, diharapkan pemereintah berani
untuk melaporkannya kepada apaat hukum, atau bila perlu mencabut izin dan
melakukan penolakan terhadap hasil dari perusahaan tersebut sehingga pasar juga
akan menolaknya dan akibatnya investor itu akan merugi dan jea melakukan
pelanggaran.
Mengurangi penggunaan plastik dan
ketas untuk menjaga hutan
Kertas dan plastika adalah dua barang yang biasa atau
sering sekali dipakai dalam melakukan aktivitas manusia. Sifatnya yang ringan,
lentur membuat fungsi plastik dan kertas menjadi efektif. Akan tetapi, bahan
baku utama kertas adalah pohon sedangkan plastik berbahan baku pohon juga namun
membutuhkan minyak juga dalam pembuatannya. Oleh karena itu, dengan keadaan udara
yang semakin kotor, sudah seharunya kita mengurangi penggunaan plastik dan
kertas sehingga berkurang juga jumlah pohon yang harus ditebang. Selain itu,
plastik adalah bahan yang sulit terurai, membutuhkan waktu 100 tahun untuk
menguraikan sampah plasitk. Dengan pengurangan penggunaan plastik juga dapat
mengurangi jumlah polusi di air, darat karena plastik-plastik tersebut
mengandung bahan yang berbahaya yang sering dibuang di perairan dan
menyebabakan polusi air.
Mencari inovasi pengembangan sumber
energi
Telah diketahui bersama, hampi semua teknologi yang ada
membutuhkan bahan bakar sebagai sumber energi untuk dapat berfungsi. Sumber
energi tersebut masih di dominasi oleh minyak bumi dan batubara yang adalah
sumber daya alam yang tidak bisa diperbau dalam waktu yang singkat. Kuantitas
keduanya tentu akan semakin menipis karena semakin banyak penggunaannya, jika
diteruskan akan habis dan dunai tidak lagi memiliki keduanya yang tentunya akan
membuat aktivitas manusia terhambat. Oleh karena itu, sebagai kaum terpelajar,
sudah harusnya terus berinovasi untuk menemukan sumber-sumber energi baru yang
dapat diperbarui dalam waktu yang singkat. Misalnya saja, sumber energi gas
dari kotoran sapi atau manusia.
Mengadakan penyuluhan dan pendidikan
dalam rangka penggunaan sesuatu secara efektif
Di kalangan masyarakat, masih banyak yang beranggapan
bahwa semua penggunaan yang belebihana akan menghasilkan yang berlebihan pula.
Misalnya saja penggunaan pupuk yang berlebihan oleh petani. Petani tersebut
berpikir bahwa dengan menggunakan pupuk yang melebihi aturan takaran dapat
menghasilkan tanaman yang lebih baik. Padahal justru sebaliknya. Diharapkan
dengan mengadakan penyuluhan, pendidikan dan pembimbingan oleh para ahli, bahan
pangan dapat meningkat baik dalam segikualitas dan kuantitas
Mengadakan pelatihan dan pendidkan
untuk menciptakan masyarakat yang trampil
Dengan mengadakan pelatihan dan pendidikan terhadap
masyarakat dapat membuat masyarakat untuk lebih berkreativitas sehingga
menciptakan banyak hal baru. Hal ini dapat membuat tidak hanya barang mentah
yang dijual dengan harga yang minim, namun dapat diolah menjadi produk-produk
baru yang inovatif dan membuat terkesan sehingga banyak dilirik oleh luar
sehingga dapat meningkatkan pendapatan danmengurangi kesejangan ekonomi.
Mengadakan pendidikan sejak dini
tentang kepedulian terhadap alam dan ekosistem di dalamnya.
Pendidikan ini dapat dilakukan di lembaga formal yaitu
sekolah maupun keluarga bahkan masyarakat. Dengan melakukan pendidikan sejak
dini tentang kecintaan terhadap alam, peseta didik akan tertancap kuat hingga
dewasa kelak mengenai kehidupan dan sistem yang ada di alam sehingga masyarakat
yang di dalamnya telah menancap nilai kecintaan terhadapa alam lebih mudah
untuk diajak peduli terhadapa alam. Selai itu, dari kepedulian ini akan
melahirkan kreatifitas untuk berinovasi dalam rangka penyelamatan bumi dan
ekosistem di dalamnya.