Berdasarkan morfologinya tipe gunung api dapat dibedakan menjadi bocca, perisai, dan strato.
1. Bocca, terjadi apabila material penyusunnya bersifat asam dan kental. Batuan ekstrusi yang dikeluarkan adalah riolith, pada umumnya magma belum sampai ke permukaan
2. Perisai, terjadi apabila material penyusunnya bersifat basa dan cair, batuan ekstrusi yang keluar dari volkan itu adalah basalt. Tekanan gas yang pada saat erupsi rendah/l emah.
3. Strato, material yang dikeluarkan oleh volkan bersifat intermediate (tidak asam atau tidak basa) dan cairkental. Batuan ekstrusi berupa andesit. Ciri khas tipe volkan strato adalah badan volkan berlapis-lapis, berselang-seling antara material kasar dan halus. Sebagian besar gunung api di Indonesia mempunyai tipe strato.
Karakteristik gunung api strato
a. Strato muda:
1) Kerucut gunung api mempunyai: lereng curam (32°), bongkah/blok baru, material piroklastik kubah lava, crater (kawah).
2) Lereng atas gunung api mempunyai: lereng curam, eflata kasar bercampur dengan aliran lava, sumber lahar bagi gunung api aktif, longsoran dan erosi rendah (gullying)
3) Lereng tengah gunung api mempunyai: lereng landai/curam (5 - 15°) aliran lahar bercampur dengan aliran lava dan endapan lahar.
4) Lereng bawah gunung api (kaki) mempunyai: lereng landai (< 5°), flufio vulkanik, lapisan dengan blok besar terselang seling dengan endapan aliran lava dan endapan abu.
5) Dataran kaki gunung api mempunyai: lereng datar - landai dsan endapan flufio vulkanik halus.
b. Strato tua
Pada stadia tua gunung api strato sangat terkikis/terbuka, kadang-kadang sulit dikenali bentuk asli Badan vulkanosnya. Ciri-ciri yang dapat dikenali:
1) tingkat pengikisan lanjut sehingga terdapat lembah-lembah yang dalam dan tidak beraturan (irregularcrest)
2) Hasil pelapukan tebal tertimbun di lereng-lereng sebagai kerucut talus, kipas aluvial atau piedmont)
3) Pola aliran rapat dan tidak seluruhnya radial.
4) Batuan induk sulit diketahui di permukaan
1. Bocca, terjadi apabila material penyusunnya bersifat asam dan kental. Batuan ekstrusi yang dikeluarkan adalah riolith, pada umumnya magma belum sampai ke permukaan
2. Perisai, terjadi apabila material penyusunnya bersifat basa dan cair, batuan ekstrusi yang keluar dari volkan itu adalah basalt. Tekanan gas yang pada saat erupsi rendah/l emah.
3. Strato, material yang dikeluarkan oleh volkan bersifat intermediate (tidak asam atau tidak basa) dan cairkental. Batuan ekstrusi berupa andesit. Ciri khas tipe volkan strato adalah badan volkan berlapis-lapis, berselang-seling antara material kasar dan halus. Sebagian besar gunung api di Indonesia mempunyai tipe strato.
Karakteristik gunung api strato
a. Strato muda:
1) Kerucut gunung api mempunyai: lereng curam (32°), bongkah/blok baru, material piroklastik kubah lava, crater (kawah).
2) Lereng atas gunung api mempunyai: lereng curam, eflata kasar bercampur dengan aliran lava, sumber lahar bagi gunung api aktif, longsoran dan erosi rendah (gullying)
3) Lereng tengah gunung api mempunyai: lereng landai/curam (5 - 15°) aliran lahar bercampur dengan aliran lava dan endapan lahar.
4) Lereng bawah gunung api (kaki) mempunyai: lereng landai (< 5°), flufio vulkanik, lapisan dengan blok besar terselang seling dengan endapan aliran lava dan endapan abu.
5) Dataran kaki gunung api mempunyai: lereng datar - landai dsan endapan flufio vulkanik halus.
b. Strato tua
Pada stadia tua gunung api strato sangat terkikis/terbuka, kadang-kadang sulit dikenali bentuk asli Badan vulkanosnya. Ciri-ciri yang dapat dikenali:
1) tingkat pengikisan lanjut sehingga terdapat lembah-lembah yang dalam dan tidak beraturan (irregularcrest)
2) Hasil pelapukan tebal tertimbun di lereng-lereng sebagai kerucut talus, kipas aluvial atau piedmont)
3) Pola aliran rapat dan tidak seluruhnya radial.
4) Batuan induk sulit diketahui di permukaan