Jenis-jenis Erupsi Berdasarkan sifatnya erupsi dapat dibedakan:
1. Erupsi eksplosif (letusan), terjadi apabila letak dapur magma dalam, volume gas besar, sifat magma asam. Material yang dikeluarkan adalah piroklastik dengan kandungan S1O2 tinggi, misalnya bongkah, bom, lapili, pasir, debu dan abu. Bentuk volkan adalah sharp cone
2. Erupsi Effusif (lelehan), terjadi karena letak dapur magma dangkal, volume gas kecil, sifat magma basa. Material yang dikeluarkan berupa lava dengan kandungan S1O2 kecil. bentuk volkan yang dihasilkan adalah rounded cone.
3. Erupsi campuran, terjadi karena adanya variasi letak dapur magma, volume gas dan sifat magma yang tidak asam dan tidak basa (intermidier). Sebagian besar erupsi volkan di Indonesia bertipe campuran dengan material intermidier yang cenderung basa. Bentuk volkan yang dihasilkan adalah strato (kerucut)
Berdasarkan bentuk dan lokasi kepundan tempat keluamya magma, erupsi dibedakan:
1. Erupsi celah/linier (Fissure eruption), terjadi melalui retakan/celah batuan kerak bumi.
Contoh: Plato Dekan di India tertutup lava dengan ketebalan rata-rata 667 meter,
meliputi luas 5xl05 km2 sebagai akaibat erupsi celah.
2. Erupsi areal (Areal Eruption), terjadi karena dinding atas/atap batholith runtuh sehingga magma keluar ke permukaan meliputi daerah yang luas. Proses ini sering disebut de roofing karena prosesnya menimpa bagian atap batholith.
Contoh: Gunung api lumpur di Sumatra Selatan.
3. Erupsi pusat/Puncak (Central eruption/Pipe eruption/Summit eruption), terjadi melalui pipa kepundan, pada umumnya berlangsung singkat. Apabila magma agak kental/kental kadang-kadang pipa kepundann tersumbat oleh magma yang membeku, disebut sumbat lava (lava plug). sumbat lava tersebut akan menghalangi keluarnya magma. Gas-gas yang menyertai magma menyusun kekuatan di bawahnya, dan apabila sudah cukup kuat sumbat lava didobrak ke atas sehingga terjadi erupsi berikutnya. Kadang-kadang sumbat lava itu sangat kuat sehingga magma mencari jalan lain, menerobos batuan yang lebih lemah dan terbentuk kepundan baru. Sebagian besar volkan di dunia mempunyai tipe erupsi pusat ini.
Berdasarkan penyebabnya erupsi dapat digolongkan menjadi 4 tipe, yaitu:
1. Erupsi magma (Magmatic eruption) yaitu erupsi yang dihasilkan langsung dari magma.
2. Hidro erupsi (Hydro eruption) adalah erupsi yang disebabkan oleh uap yang berasal dari pemansan air di luar magma.
3. Erupsi phreatik (Phreatic eruption) yaitu erupsi yang disebabkan oleh tekanan uap yang berasal dari air tanah yang mengalami pemanasan.
4. Erupsi phreato-magmatic (Phreato magmatic eruption) adalah gabungan erupsi magma dan phreatik.
*Secara geomorfologis material penyusun gunung api dibedakan menjadi:
1. Endapan volkanik muda, dengan ciri: belum memadat, berupa endapan fluviovolkanik. Bentuknya:
a. Medan abu dan pasir, contoh: Segara wedi - Bromo.
b. Kerucut "cinder", merupakan hasil gunung api fragmental, materi kasar.
Contoh : Galunggung.
c. Lahar, membentuk dataran dan lereng kaki fluviovolkanik.
2. Batuan volkanik muda, memadat.
Bentuknya:
a. Aliran lava dan medan lava, meliputi daerah luas hanya berupa aliran lava saja.
b. Kubah lava, berupa lava mengental pada crater/pipa kepundan. apabila volkan mati akan terbentuk sumbat lava (volcanic plug/neck).
c. Lava pada kerucut gunung api strato, setelah erupsi akan membentuk puncak baru.
3. Formasi volkanik tua.
Bentuknya:
a. Abu, tuff, lapilli, cinder, lahar yang tertumpuk kuat.
b. Endapan breksi, piroklastik terlapuk kuat.
c. Endapan volkanik bercampur dengan sedimen terlapuk.
1. Erupsi eksplosif (letusan), terjadi apabila letak dapur magma dalam, volume gas besar, sifat magma asam. Material yang dikeluarkan adalah piroklastik dengan kandungan S1O2 tinggi, misalnya bongkah, bom, lapili, pasir, debu dan abu. Bentuk volkan adalah sharp cone
2. Erupsi Effusif (lelehan), terjadi karena letak dapur magma dangkal, volume gas kecil, sifat magma basa. Material yang dikeluarkan berupa lava dengan kandungan S1O2 kecil. bentuk volkan yang dihasilkan adalah rounded cone.
3. Erupsi campuran, terjadi karena adanya variasi letak dapur magma, volume gas dan sifat magma yang tidak asam dan tidak basa (intermidier). Sebagian besar erupsi volkan di Indonesia bertipe campuran dengan material intermidier yang cenderung basa. Bentuk volkan yang dihasilkan adalah strato (kerucut)
Berdasarkan bentuk dan lokasi kepundan tempat keluamya magma, erupsi dibedakan:
1. Erupsi celah/linier (Fissure eruption), terjadi melalui retakan/celah batuan kerak bumi.
Contoh: Plato Dekan di India tertutup lava dengan ketebalan rata-rata 667 meter,
meliputi luas 5xl05 km2 sebagai akaibat erupsi celah.
2. Erupsi areal (Areal Eruption), terjadi karena dinding atas/atap batholith runtuh sehingga magma keluar ke permukaan meliputi daerah yang luas. Proses ini sering disebut de roofing karena prosesnya menimpa bagian atap batholith.
Contoh: Gunung api lumpur di Sumatra Selatan.
3. Erupsi pusat/Puncak (Central eruption/Pipe eruption/Summit eruption), terjadi melalui pipa kepundan, pada umumnya berlangsung singkat. Apabila magma agak kental/kental kadang-kadang pipa kepundann tersumbat oleh magma yang membeku, disebut sumbat lava (lava plug). sumbat lava tersebut akan menghalangi keluarnya magma. Gas-gas yang menyertai magma menyusun kekuatan di bawahnya, dan apabila sudah cukup kuat sumbat lava didobrak ke atas sehingga terjadi erupsi berikutnya. Kadang-kadang sumbat lava itu sangat kuat sehingga magma mencari jalan lain, menerobos batuan yang lebih lemah dan terbentuk kepundan baru. Sebagian besar volkan di dunia mempunyai tipe erupsi pusat ini.
Berdasarkan penyebabnya erupsi dapat digolongkan menjadi 4 tipe, yaitu:
1. Erupsi magma (Magmatic eruption) yaitu erupsi yang dihasilkan langsung dari magma.
2. Hidro erupsi (Hydro eruption) adalah erupsi yang disebabkan oleh uap yang berasal dari pemansan air di luar magma.
3. Erupsi phreatik (Phreatic eruption) yaitu erupsi yang disebabkan oleh tekanan uap yang berasal dari air tanah yang mengalami pemanasan.
4. Erupsi phreato-magmatic (Phreato magmatic eruption) adalah gabungan erupsi magma dan phreatik.
*Secara geomorfologis material penyusun gunung api dibedakan menjadi:
1. Endapan volkanik muda, dengan ciri: belum memadat, berupa endapan fluviovolkanik. Bentuknya:
a. Medan abu dan pasir, contoh: Segara wedi - Bromo.
b. Kerucut "cinder", merupakan hasil gunung api fragmental, materi kasar.
Contoh : Galunggung.
c. Lahar, membentuk dataran dan lereng kaki fluviovolkanik.
2. Batuan volkanik muda, memadat.
Bentuknya:
a. Aliran lava dan medan lava, meliputi daerah luas hanya berupa aliran lava saja.
b. Kubah lava, berupa lava mengental pada crater/pipa kepundan. apabila volkan mati akan terbentuk sumbat lava (volcanic plug/neck).
c. Lava pada kerucut gunung api strato, setelah erupsi akan membentuk puncak baru.
3. Formasi volkanik tua.
Bentuknya:
a. Abu, tuff, lapilli, cinder, lahar yang tertumpuk kuat.
b. Endapan breksi, piroklastik terlapuk kuat.
c. Endapan volkanik bercampur dengan sedimen terlapuk.