PENGEMBANGAN
SEKTOR PERKEBUNAN DALAM MENIGKATKAN POTENSI KOPI LANANG KECAMATAN KALIBARU
KABUPATEN BANYUWANGI
PENDAHULUAN
Kabupaten
Banyuwangi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Ibukotanya adalah Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur
Pulau Jawa, berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di
timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso
di barat. Pelabuhan Ketapang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pelabuhan
Gilimanuk di Bali. Banyuwangi adalah kabupaten terluas di Jawa Timur. Luasnya
5.782,50 km. Wilayahnya cukup beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan.
Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, terdapat rangkaian Dataran
Tinggi Ijen dengan puncaknya Gunung Raung (3.282 m) dan Gunung Merapi (2.800
m), keduanya adalah gunung api aktif. Bagian selatan terdapat perkebunan,
peninggalan sejak zaman Hindia Belanda. Di perbatasan dengan Kabupaten Jember
bagian selatan, merupakan kawasan konservasi yang kini dilindungi dalam sebuah
cagar alam, yakni Taman Nasional Meru Betiri. Pantai Sukamade merupakan kawasan
pengembangan penyu. Di Semenanjung Blambangan juga terdapat cagar alam, yaitu
Taman Nasional Alas Purwo.
Kecamatan Kalibaru adalah salah
satu kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yang berbatasan
dengan Kabupaten Jember. Lokasi perbatasan berada di Gunung Gumitir dan
ditandai dengan patung penari Gandrung yang bertuliskan Selamat Datang di
Banyuwangi, tepatnya sebelum kelokan terakhir sisi timur Jalur Mrawan.
Kecamatan Kalibaru dilewati oleh jalur pantai selatan Pulau Jawa yang
merupakan satu-satunya akses antara Kabupaten Banyuwangi dan Jember. Pusat
keramaian Kecamatan Kalibaru berada di Pasar Kalibaru Wetan yang terletak di Kota Kalibaru Wetan.
Selain itu, Kecamatan Kalibaru memiliki tempat wisata dan peristirahatan
seperti Hotel Margo Utomo, Kalibaru Cottages, Panorama Raung, dan Hotel Jember
Asri. Kecamatan Kalibaru juga merupakan wilayah banyak memiliki perkebunan kopi karena letaknya yang
berada di dataran tinggi. Perkebunan tersebut adalah Perkebunan Malangsari
(terkenal sebagai penghasil Kopi Lanang, jenis kopi robusta dengan aroma
khas), Glen Falloch dan Watulempit yang tergabung dalam PTPN XII. Perkebunan
Nusantara XII (Persero) memiliki tempat wisata perkebunan yang dilengkapi
restoran dan taman bermain keluarga.
Rumusan
masalah
1. Bagaimana
potensi kopi di banyuwangi?
2. Bagaimana
peluang pemasaran kopi lanang dalam rangka pengembangan perekonomian wilayah
kalibaru?
3. Bagaimana
upaya pengembangan kopi lanang di kalibaru?
Tujuan
1. Mengetahui
potensi kopi di banyuwangi
2. Mengetahui
peluang pemasaran kopi lanang dalam rangka pengembangan perekonomian wilayah
kalibaru
3. Mengetahui
upaya pengembangan kopi lanang di kalibaru
Potensi kopi
Kabupaten
Banyuwangi komoditas kopi merupakan komoditas eksport yang diusahakan oleh
perkebunan besar / negara / swasta seluas 5.445 Ha dengan produksi 3.065 ton,
sedang perkebunan rakyat seluas 5.138 Ha dengan produksi sebanyak 3.667 ton,
dengan varietas / klon robusta, yang diusahakan pada ketinggian sampai 700
meter diatas permukaan laut, sedang pada daerah diatas 700 sampai dengan 1000
meter diatas permukaan laut diupayakan untuk klon arabika. Upaya menjadikan
Banyuwangi sebagai kota kopi memang cukup beralasan. Sebab, kabupaten di ujung
timur Pulau Jawa ini adalah penghasil kopi yang sangat besar, tapi belum
banyak dikenal masyarakat. Padahal, dengan mendapat julukan sebagai kota kopi,
bisa memotivasi masyarakat untuk bangkit dan mandiri menggapai kesejahteraan
melalui potensi yang dimiliki.
Kopi Lanang adalah Kopi Lanang Khas Kalibaru
yang sangat langka, hanya 3-5 % dari Total Produksi, dipilih secara manual
untuk hasil maksimal. Biji Kopi Lanang diolah secara tradisional oleh tenaga
Ahli yang berpengalaman sejak tahun 1980, sehingga hasil bubuk kopi lanang
terasa nikmat dan khas. kopi lanang khas Kalibaru dari Sunrise of Java
Banyuwangi. Ada beberapa hal yang menarik dari kopi lanang dibandingkan dengan
jenis jenis kopi lainnya. Salah satu hal yang menarik dari jenis kopi satu ini
adalah jumlahnya yang sangat terbatas dalam sekali panen. Sebagai perbandingan,
dalam 50 kg biji kopi rata rata hanya didapatkan kurang lebih 800 gr biji kopi
lanang. Soal cita rasa dan kualitas, jenis kopi ini dikenal memiliki aroma yang
wangi disertai cita rasa yang lebih padat. Keistimewaan lain yang dimiliki oleh
kopi Lanang adalah prosesnya yang sangat unik, karena pembentukan biji kopi
lanang terjadi secara alami. Hal inilah yang membuat jenis kopi ini masih
sangat terbatas jumlahnya dibandingkan dengan jenis kopi lain seperti kopi
Sidikalang
lebih lanjutnya makalah bisa di download di sini