EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK INDUSTRI
DI SEPANJANG JALAN TENAGA DAN SEKITARNYA,
KOTA MALANG
I. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan praktikum ini, sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu memahami konsep evaluasi sumberdaya lahan, khususnya yang berkaitan dengan kesesuaian industri,
2. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengaplikasikan pengetahuan tentang evaluasi sumberdaya lahan kaitannya dengan evaluasi kesesuaian industri,
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi pengaruh keberadaan industri terhadap lingkungan fisik, lingkungan biotik, maupun lingkungan sosial.
II. Dasar Teori
Permasalahan industri tidak dapat dipisahkan dengan lahan, oleh karena itu untuk menilai suatu lahan yang dapat dipergunakan untuk industri tidak dapat langsung mengadakan suatu batasan wilayah yang selanjutnya didirikan suatu industri atau dijadikan daerah industri.
Penilaian suatu kawasan untuk dapat dijadikan daerah industri tidak hanya mengadakan batasan wilayah industri tetapi perlu diperhatikan beberapa faktor yang mencakup faktor-faktor fisik dan faktor-faktor sosial, dalam hal ini adalah alam dan manusianya.
Faktor-faktor alam mencakup antara lain: a) unit geologi dan geomorfologi; b) tanah/bentuk lahan; c) tata ait (hidrologi); d) iklim; e) penggunaan lahan. Sedangkan, faktor-faktor sosial mencakup antara lain: a) penduduk; b) mata pencaharian (sosio-ekonomi); c) pemerintahan (adat istiadat).
Industri adalah berbagai usaha untuk mendapatkan nilai tambah. Evaluasi Sumberdaya Lahan adalah suatu tempat atau lahan dimuka bumi sebagai suatu tempat untuk usaha. Dalam hubungan antara keduanya adalah lahan sebagai suatu tempat untuk usaha mendapatkan nilai tambah dari suatu industri yang direncanakan.
Penilaian dari ESL untuk industri dimulai dari industri apa yang telah ada pada suatu daerah/tempat dan apakah dengan adanya industri di daerah itu sudah dapat diterima, dengan tidak merusak faktor lingkungan dalam hal ini lingkungan fisik, lingkungan biotik maupun lingkungan sosial, mengingat adanya faktor-faktor mendukung kesesuaian lahan dan faktor-faktor yang mendukung adanya industri.
III. Alat dan Bahan
IV. Langkah Kerja
1. Menentukan lokasi objek penelitian
2. Pengumpulan data kualitatif dan kuantitaf objek dengan melaksanakan observasi, uji laboratorium dan pengukuran di lapangan untuk mengumpulkan data primer.
3. Data primer yang telah terkumpul kemudian ditentukan parameter klasifikasi kesesuaian lahan untuk Industri didasarkan kepada kriteria yang standar.
4. Identifikasi kelas untuk penyesuaian lahan Industri berdasarkan tabel kelas kesesuaian lahan Industri
5. Berdasarkan pada parameter kelas kesesuaian lahan pada masing-masing satuan lahan untuk industri tersebut maka dapat dilakukan evaluasi kesesuaian lahan.
V. Metode
Untuk melakukan pengharkatan dan pengklasifikasian kelas untuk kesesuaian lahan industri dapat menggunakan beberapa parameter sebagai berikut :
Harga harga khas kapasitas infiltrasi dihubungkan dengan tekstur tanah dan tajuk (penutup tahah). Sumber: Richad lee (1988)
Tekstur
|
Kapasitas infiltrasi(mm/jam)
| |
Tanah gundul
|
Bervegetasi
| |
Liat
|
0-5
|
5-10
|
Lempung berliat
|
5-10
|
10-20
|
Lempung
|
10-15
|
20-30
|
Lempung berpasir
|
15-20
|
30-40
|
pasir
|
20-25
|
40-50
|
Klasifikasi infiltrasi tanah (khonke,1968)
Deskripsi
|
Infiltrasi (mm/jam)
|
Sangat lambat
|
1
|
Lambat
|
1-5
|
Sedang lambat
|
5-20
|
Sedang
|
20-65
|
Sedang cepat
|
65-125
|
Cepat
|
125-250
|
Sangat cepat
|
250
|
Sumber: Richad lee (1988)
IX. Daftar Rujukan
Panitia Kursus ESL Angkatan 1. 1991. Kursus Evaluasi Sumberdaya Lahan. Yogyakarta: Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
Rosyida, Fatiyah. 2011. Evaluasi Sumberdaya Lahan untuk Kawasan Industri di Jenu, Kabupaten Tuban. Malang: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.