Citra Satelit NOAA
Pengertian
NOAA
NOAA
singkatan dari National Oceanic and Atmospheric Administration, merupakan badan
pemerintahan Amerika Serikat dan merupakan satelit meteorologi generasi ketiga.
Sensor pada misi NOAA yang relevan untuk pengamatan bumi adalah Advanced Very
High Resolution Radiometer (AVHRR). Menurut orbit satelit, NOAA dibagi menjadi
dua macam yaitu orbit geostasioner dan orbit polar. Satelit NOAA dengan orbit
geostasioner adalah satelit yang memonitor belahan bumi bagian barat pada
ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi, sedangkan satelit NOAA dengan
orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi pada ketinggian 540 mil di atas
permukaan bumi (NOAA 2008).Satelit NOAA beroperasi di LAPAN,
Jakarta mendeteksi seluruh permukaan bumi. Akibatnya sudut putar dan arah
orbitnya tidak sama dengan kecepatan dan arah putar bumi. Satelit NOAA
(National Oceanic Atmosferic Administration) beroperasi pada ketinggian 850 km
di atas permukaan bumi.
Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif dimana
sumber tenaga utama untuk mengirim gelombang elektromagnetik berasal dari
matahari. Saat ini di atmosfer Indonesia melintas setiap hari lima seri NOAA
yaitu NOAA 12, NOAA 14, NOAA 15, NOAA 16, NOAA 17. Saat
ini NOAA memiliki satelit seri terbaru yaitu NOAA-N dengan kode seri ATN
(Advanced Tiros-N) yang dibuat oleh Lockheed Martin Space Systems Company
(LMSSC). Munculnya satelit ini untuk menggantikan generasi satelit
sebelumnya, seperti seri TIROS (Television and Infra Red Observation Sattelite,
tahun 1960-1965) dan seri IOS (Infra Red Observation Sattelite, tahun
1970-1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km,
inklinasi sekitar 98,7 ° – 98,9 °, mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 kali dalam
24 jam (sehari semalam).
NOAA-N
merupakan seri ke-empat yang mendukung alat sensor microwave yang menghasilkan
data temperatur, kelembaban, dataran dan air. Pada daerah berawan alat sensor
pada spektrum Tampak dan Inframerah memiliki hasil yang kurang baik.
Sensor NOAA
NOAA
merupakan satelit yang dapat dihandalkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan fisik lautan/samudera dan atmosfer. Seri NOAA ini dilengkapi dengan 6
(enam) sensor utama, yaitu :
1.
AVHRR
(Advanced Very High Resolution Radiometer),
2.
TOVS
(Tiros Operational Vertical Sonde),
3.
HIRS
(High Resolution Infrared Sounder (bagian dari TOVS),
4.
DCS
(Data Collection System),
5.
SEM
(Space Environment Monitor),
6.
SARSAT
(Search And Rescue Sattelite System).
Diantara 6 (enam) sensor utama di atas, maka sensor yang
relevan untuk pemantauan bumi adalah sensor AVHRR dengan kemampuan memantau
lima saluran yang dimulai dari saluran tampak (visible band) sampai dengan
saluran inframerah jauh (far infrared band). Periode untuk sekali orbit bagi
satelit NOAA adalah 102 menit, sehingga setiap hari mengasilkan kurang lebih
14,1 orbit. Bilangan orbit yang tidak genap ini menyebabkan sub-orbital track
tidak berulang pada baris harian walaupun pada saat perekaman data waktu
lokalnya tidak berubah dalam satu lintang. Sensor AVHRR mempunyai FOV sangat
lebar (110°) dan jarak yang jauh dari bumi,
prinsip whiskroom menyebabkan perbedaan besar pada ground sel terukur dalam
satu kali penyiaman (scanline). Data citra standar produk-produk AVHRR
menghasilkan data citra dengan ukuran yang sama ukuran di lapangan (ground
pixels).
Data AVHRR terutama digunakan peramalan cuaca harian dimana
memberikan data yang lebih detail daripada Meteosat. Selain itu, juga dapat
diterapkansecara luas pada banyak lahan dan perairan. Data AVHRR digunakan
untuk membuat Peta Suhu Permukaan Laut, dimana dapat digunakan pada monitoring
iklim, studi El Nino, deteksi arus laut untuk memandu kapal-kapal pada dasar
laut dengan ikan berlimpah, dll. Peta Tutupan Awan (Cloud Cover Maps) berasal
dari data AVHRR, digunakan untuk edtimasi curah hujan, dimana dapat menjadi
input dalam model pertumbuhan tanaman. Selain itu, hasil pengolahan lain dari
data AVHRR adalah Normalized Difference
Vegetation Index Maps (NDVI). Peta ini digunakan untuk indikasi tentang
kuantitas biomassa (tons/ha). Data NDVI, digunakan oleh FAO untuk Sistem
Peringatan Dini Keamanan Pangan (Food Security Early Warning System (FEWS).
Data AVHRR sangat tepat untuk memetakan dan memonitor penggunaan lahan regional
dan memperkirakan keseimbangan energy pada areal pertanian (Janssen dan
Hurneeman, 2001).
|
Piranti Lunak NOAA
NOAA juga
memiliki piranti lunak yang dikenal sebagai NOM (NOAA Operation Manager) yang
dikembangkan oleh Environmental Sciences Department (ESD) di NRI (Natural
Resources Institute) yang berpusat di Inggris. Piranti lunak ini dirancang
untuk dapat mengatasi dan menyesuaikan masalah-masalah dalam sistem kalender
dan waktu pada komputer yang disebabkan oleh millenium bug. NOM merupakan
sistem yang berbeda dengan sistem-sistem yang sebelumnya, dimana sistem
operasinya berbasis Windows. Rancangan NOM dapat dipergunakan untuk :
ü Menyediakan penggabungan data,
memudahkan pemakai atau operator, juga
merupakan alat operasional yang dapat menyaring data yang diterima oleh
NOAA.
ü NOM menyediakan fasilitas eksport data yang
umum dan sederhana sehingga dapat disesuaikan dengan piranti lunak yang
digunakan untuk Sistem Informasi geografis (SIG) dan pemrosesan citra. Dalam
pengoperasiannya, NOM bukan sistem yang digunakan sebagai alat penerima data
satelit NOAA, ataupun alat yang digunakan untuk aplikasi SIG, tetapi hanya
merupakan piranti lunak guna memproses data dari citra satelit NOAA, dengan
harapan dapat memberikan hasil atau out-put yang semakin baik.
ü Lebih fleksibel dalam penggunaanya.
Karakteristik NOAA
Dimensi
|
Tinggi : 165 in (4,19 m)
Diameter : 74 in (1,88 m)
Solar array area : 180,6 ft² (16,8 m²)
|
Berat
|
4920 lbs (2231,7 kg)
|
Daya (hidup atau mati)
|
879,9 W
|
Orbit
|
Ketinggian : 870 km
Kemiringan : 98,856°
Waktu matahari lokal : 13:40
|
Berat peralatan
|
982,5 lbs (445,6 kg)
|
Daya peralatan
|
450 W
|
Rata-rata waktu matahari ketika
melewati Ekuator
|
Sekitar 14:00
|
Rata-rata ketinggian
|
870 km
|
Kepekaan saluran infrared thermal
|
0,12 K pada 300 K
|
Jumlah pixel
|
1024
|
IFOV (Instantaneous Field of
View)
|
1,3 ± 0,1 m rad
|
Resolusi terkecil
|
1,1 x 1,1 km
|
Lebar liputan/sapuan
|
2.590 km
|
FOV (Field of View)
|
55,4°
|
Kecepatan garis (line rate)
|
360 garis/menit
|
Kecepatan data (line data)
|
665,4 x bps
|
Karakteristik Panjang Gelombang
NOAA-AVHRR
Saluran
|
Resolusi
|
Panjang Gelombang (µm)
|
Daerah Spektrum
|
Penggunaan
|
1
|
1.09 km
|
0.58-0.68
|
Tampak
|
Pemetaan
awan dan permukaan siang hari, pemantauan salju lapisan es, cuaca dan keadaan
vegetasi
|
2
|
1.09 km
|
0.725-1.00
|
Tampak sampai inframerah dekat
|
Batas
daratan-perairan, salju, es, vegetasi
|
3A
|
1.09 km
|
1.58-1.64
|
Inframerah tengah
|
Deteksi
salju dan es
|
3B
|
1.09 km
|
3.55-3.93
|
Inframerah tengah
|
Pemetaan
malam hari, pengukuran temperature suhu permukaan laut, pemantauan aktivitas
vulkanik, pemantauan penyebaran debu vulkanik
|
4
|
1.09 km
|
10.30-11.30
|
Inframerah jauh
|
Pemetaan
malam hari, awan siang-malam, penelitian air tanah untuk pertanian, dan pengukuran
suhu permukaan laut
|
5
|
1.09 km
|
11.50-12.50
|
Inframerah jauh
|
Pengukuran
suhu permukaan laut, pemetaan
siang-malam, penelitian air tanah dan pertanian
|
Pengolahan Citra NOAA-AVHRR
Pengolahan Citra
NOAA-AVHRR melalui beberapa tahapan pengolahan citra digital.
Dari tahapan pengolahan citra yakni persiapan data, pemrosesan citra digital hingga penyajian data hasil pengolahan cita digital menggunakan software image processing dan GIS. Tahapan pemrosesan/pengolahan citra NOAA-AVHRR secara digital sebagai berikut:
Dari tahapan pengolahan citra yakni persiapan data, pemrosesan citra digital hingga penyajian data hasil pengolahan cita digital menggunakan software image processing dan GIS. Tahapan pemrosesan/pengolahan citra NOAA-AVHRR secara digital sebagai berikut:
§ Koreksi Radiometrik
Koreksi radiometrik yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki nilai piksel agar sesuai dengan nilai pancaran spektral obyek sebenarnya dan mengurangi atau menghilangkan efek atmosferik pada citra.
Koreksi radiometrik yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki nilai piksel agar sesuai dengan nilai pancaran spektral obyek sebenarnya dan mengurangi atau menghilangkan efek atmosferik pada citra.
§ Koreksi Geometri
Koreksi geometri merupakan proses perujukkan titik-titik pada citra ke titik-titik yang sama di medan ataupun di peta, yang diketahui koordinatnya.
Koreksi geometri merupakan proses perujukkan titik-titik pada citra ke titik-titik yang sama di medan ataupun di peta, yang diketahui koordinatnya.
§ Masking
Masking ini bertujuan untuk menghilangkan unsur yang tidak perlu dan tidak dapat diolah. Melakukan masking daratan dan awan dengan menggunakan saluran 1, 2 dan 3.
Masking ini bertujuan untuk menghilangkan unsur yang tidak perlu dan tidak dapat diolah. Melakukan masking daratan dan awan dengan menggunakan saluran 1, 2 dan 3.
§ Mosaik
Mosaik citra dilakukan dengan menggabungkan dua citra bahan, sehingga dihasilkan citra yang menggambarkan daerah penelitian secara penuh.
Mosaik citra dilakukan dengan menggabungkan dua citra bahan, sehingga dihasilkan citra yang menggambarkan daerah penelitian secara penuh.
§ Pemotongan Citra
Pemotongan citra sangat diperlukan untuk membatasi daerah yang akan diteliti sehingga cakupan daerah penelitian tidak terlalu lebar.
Pemotongan citra sangat diperlukan untuk membatasi daerah yang akan diteliti sehingga cakupan daerah penelitian tidak terlalu lebar.
Fungsi Citra Satelit NOAA
Satelit NOAA-N memiliki fungsi
sebagai berikut :
J Alat untuk memonitor citra dan
menganalisa atmosfir bumi, dataran, awan, beserta radiasi bumi, ozon atmosfir, penyebaran
aerosol, suhu permukaan laut, dan suhu bertikal beserta profil air
troposfir dan stratosfir.
J Menganalisis proton dan electron
fluks di ketinggian orbit.
J Koleksi data dari subjek tujuan.
J Search and Rescue Satellite-Aided Tracking
(SARSAT) system.
Kelebihan
dan Kekurangan Satelit NOAA
Kelebihan:
J Satelit NOAA (National Oceanic and
Atmospheric Administration) dapat digunakan untuk memantau keadaan bumi untuk
keperluan hidrologi, oceanografi dan meteorologi termasuk memantau kebakaran
hutan.
J Mempunyai resolusi spatial 1100 x
1100 m dengan liputan sangat luas dan NOAA merupakan seri satelit meteorologi
polar yang memiliki sejarah operasional sangat panjang.
J Satelit pendeteksi panas bumi NOAA
memiliki sifat menangkap panas bumi sehingga meski panas itu bukan karena
adanya kebakaran juga dapat terpantau. Saat siang hari, NOAA akan mendeteksi
panas pada ambang temperatur 42o C, sedang malam hari satelit itu
mampu mendeteksi panas pada ambang temperatur 37o C.
J Pengolahan citra satelit NOAA-AVHRR
sebagai salah satu citra satelit penginderaan jauh dengan resolusi spasial yang
rendah dan mempunyai kelebihan yakni resolusi temporal yang daily. Stasiun bumi
NOAA menerima data AVHRR dari satelit dalam bentuk data mentah yang dikenal
dengan data HRPT (High Resolution Picture Transmission) secara rutin 2 – 4
kali/hari. Oleh karena itu, siklus harian NOAA cukup baik untuk mengamati
perubahan yang terjadi di laut dengan resolusi spasial yang terbatas mencapai
1,1 km. Cakupan citranya cukup luas dengan lebar pandang mencapai 2399 km pada
setiap citra global yang dihasilkan.
Kekurangan:
J Kondisi penggunaan satelit
NOAA-AVHRR yang sangat bergantung pada cuaca. Dengan adanya kelemahan satelit
ini, maka perlu untuk menggabungkan satelit ini dengan data dari satelit lain
dalam pengaplikasiannya, sehingga estimasi tempat yang diberikan lebih
mendekati daerah fishing ground yang sebenarnya.
J Secara umum hotspot hasil
interpretasi satelit NOAA memiliki 3 sumber ketidakakuratan, yaitu (1) Posisi
(sudut) satelit NOAA saat melintas dengan stasiun penerima (2) Efek yang
ditimbulkan dari objek permukaan bumi terhadap sensor satelit NOAA seperti
permukaan air, lahan gundul yang berpasir, permukaan bumi yang mengandung metal
cukup tinggi (3) koreksi geometric dari citra NOAA itu sendiri.
J Data AVHRR dari NOAA dapat
diaplikasikan untuk menganalisis parameter-parameter di bidang meteorologi,
oseanografi, maupun hidrologi. Kombinasi penggunaan beberapa saluran dari
data AVHRR/NOAA dapat juga dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi, seperti
pemantauan vegetasi, kebakaran hutan, ekstraksi data albedo, ekstraksi data
suhu permukaan laut dan suhu daratan, pertanian, liputan awan maupun
pendeteksian salju/es di permukaan bumi.
kalau boleh tau sumbernya dari mana ya? makasih
ReplyDelete