Klasifikasi
Pola Aliran Sungai
* Menurut Van Der Weg
(dalam Sumardi, 1988) dibedakan:
a. Erosional Pattern, dominan karena
pengaruh erosi, termasuk dalam kelompok ini adalah pola-pola: dendritis,
sub-dendritis, paralel, sub-paralel, radial, annular, trellis, rectanguler.
b. Deposiotional Pattern, dominan karena
pengaruh sedimentasi (agradasi), mempunyai karakteristik lurus. Tennasuk dalam
kelompok ini: pola braideg, dan meander, Yazoo, reticular,
dan dichotomic.
c. Special Pattern,
meliputi:
1). Pola internal, teridiri
atas: pola inikhale, knob, kettle.
2). Local importance, terdiri
atas: pola derangeg, barbed.
* Menurut Lobeck (1939) dibedakan:
a. Pola Dendritis, menyerupai bentuk pohon dengan
cabang dan homogen, misal daerah aluvial.
b. Pola
Rectanguler, anak-anak sungai
membentuk sudut 90° terhadap
induk sungai: pada umunya
terdapat di daerah patahan/retakan yang berbatuan kristalin
c. Pola Annular,
anak-anak sungai membentuk sudut diagonal terhadap induk sungai; terdapat di
daerah pegunungan kubah (dome) stadia dewasa.
d. Pola Radial bentuknya menjari. Dibedakan
menjadi:
1). Sentrifugal, menjari menjauhi pusat,
terdapat di daerah volkan muda dan kubah muda.
2). Sentripetal, menjari menuju pusat, terdapat di suatu basin,
cekungan atau depressi bagian terendah).
e. Pola Trellis,
menyerupai batang pohon anggur dengan cabang-cabangnya, terdapat pada
pegunungan lipatan stadia dewasa.